Pagi ini gue terbangun ketika jam setengah 7 gue sengaja bangun pagi karena gue berniat untuk menjalankan rencana gue sekaligus sarapan bareng dengan mama, kemudian setelah itu gue turun ke lantai bawah dan terlihat di ruang tamu mama yang sudah mengenakan pakaian kerjanya tengah menyiapkan beberapa roti panggang dan dua buah gelas susu.
Setelah gue sapa mama yang tengah menyiapkan sarapan kemudian gue menuju kamar mandi untuk cuci muka, setelah selesai cuci muka kemudian gue menuju ke ruang makan dan terlihat mama yang tengah mengoleskan selai coklat pada roti panggang buatannya, setelah gue duduk kemudian gue sengaja mencoba basa-basi dengan bertanya kepada mama.
Arya : Si dedek udah dijemput babysister Ma?
Mama : Udah Barusan…. tadi dijemput pas kamu belum bangun (sambil memberikan roti panggang kepadaku)
Arya : Ohhhh…. Makasih Ma
Mama : Nak mama pagi ini berangkatnya pake ojol aja deh…. Diluar sana mendung kayaknya mau hujan soalnya mobil mama baru dicuci kemarin sayang dong kalau kotor lagi….
Arya : Iya Mah…. Mau aku pesenin ojolnya?
Mama : Enggak usah sayang…. Nanti mama pesen sendiri ajahhh…. (jawab mama sambil mencubit pipiku)
Akhirnya setelah ngobrol panjang lebar kini kami berdua telah selesai sarapan dan mama berkata bahwa dia akan langsung berangkat ke kantor, aku hanya mengiyakan omongan mama tadi dan ketika sedang duduk di kursi ruang tamu terdengar bunyi pintu depan tertutup tandanya mama telah berangkat, kemudian gue melihat dari jendela terlihat mama yang tengah berjalan ke arah rumahnya Bu Rini.
Kemudian gue segera menuju pintu belakang rumah dan mulai berjalan kearah rumah Bu Rini dari belakang, karena rumah Bu Rini pintu belakangnya terkunci maka mau tidak mau gue harus mencari pintu lain, karena cuaca di luar yang mulai gerimis gue akhirnya mempercepat mengitari rumah Bu Rini dan akhirnya gue menemukan pintu samping rumah Bu Rini yang terbuka.
Kemudian perlahan gue melihat ke penjuru ruangan dan setelah merasa aman gue mulai masuk dengan mengendap-endap di rumah Bu Rini, kemudian terdengar suara mama dari arah ruang tamu karena posisi rumah tamu berada di depan maka gue memilih dengan menguping dari balik tembok.
Setelah itu terdengar suara mama yang tengah mengobrol dengan Bu Rini sedangkan gue tidak mendengar suara Pak Kolim dan gue cukup was-was semisal Pak Kolim mengetahui keberadaan gue, setelah cukup lama mengobrol terdengar suara tangisan dari lantai atas kemudian gue mendengar langkah kaki dari anak tangga dan setelah itu terdengar suara Pak Kolim sepertinya menggendong bayi mereka.
Mama : Wahhhh…. Kok rewel sih dedek kecil hihihi….
Bu Rini : Sini Pah dedeknya….
Mama : Mau langsung aja jeng?
Bu Rini : Iya langsung aja Jeng Erika…. Nanti Jeng Erika malah telat kalau kelamaan….
Mama : Enggak papa kok jeng…. Akhir bulan mah udah nyantai….
Mama : Sini dek…. cup cup cup jangan nangis…. Haus yahhhh
Bu Rini : Papah! Ngapain bengong disitu
Pak Kolim: Ehhhh…. Iya mah…. Papa pergi dulu
Mama : Kasihan jeng…. Mas Kolimnya sampai kaget gitu hihihi….
Bu Rini : Biarin Jeng…. Salah siapa malah bengong
Karena penasaran maka gue mencari cara agar dapat melihat area ruang tamu dan setelah memikirkan caranya, akhirnya gue menemukan sebuah jendela di balik ruang tamu dan setelah itu gue kembali ke area luar dan mendekat kearah jendela tadi, setelah berhasil keluar kemudian gue berjalan dan akhirnya tepat berhenti di samping jendela ruang tamunya Bu Rini, setelah itu gue melihat isi ruang tamu tersebut dan ternyata di sofa terdapat Bu Rini dan mama yang tengah menggendong bayinya Bu Rini yang tengah menangis.
Kemudian terlihat mama mulai melepaskan kancing kemejanya pada area dadanya dan ketika kancing satu persatu telah terlepas, terlihat mama menggunakan bra berwarna hitam yang terlihat begitu seksi pada mama dan setelah itu terlihat tangan kanan mama membuka kaitan bra yang berada di depan, dan setelah kaitan bra tadi terlepas terlihat kedua payudara montok milik mama yang keluar.
Kemudian terlihat mama mengarahkan puting kanannya tepat berada di mulut bayinya Bu Rini dan tidak lama kemudian terlihat si bayi mulai menghisap puting mama serta tangisannya tadi berhenti, gue melihat raut wajah lega dari Bu Rini setelah bayinya berhenti menangis dan terlihat dia juga seperti minder ketika melihat payudara montok milik mama, sedangkan dari ruangan depan terlihat kepala Pak Kolim yang mengintip dari tembok begitu terpana melihat payudara seksi milik mama yang tengah menyusui anaknya.
Gue melihat tangan Pak Kolim yang langsung memegangi area selangkangannya, kemudian gue melihat mama yang begitu telaten menyusui bayi tersebut yang sebelumnya rewel kini menjadi tenang di gendongan mama, setelah puas di payudara kanan terlihat kini mama mengarahkan si bayi pada payudara kirinya yang sedari tadi putingnya meneteskan asi dengan sendiri terlihat si bayi juga begitu antusias dan langsung menghisap puting kiri mama, tidak lama setelah membuka handphonenya terlihat Bu Rini berbicara kepada mama.
Bu Rini : Aduhhh Jeng Erika….
Mama : Kenapa Jeng?
Bu Rini : Tadi saya dapet pesan dari mertua saya kalau disuruh kerumahnya karena lagi ada persiapan acara keluarga….
Mama : Enggak apa-apa jeng berangkat aja…. Nanti kalau udah selesai netekin dedeknya aku tidurin lagi diatas….
Bu Rini : Yaampun makasih banget loh Jeng Erika…. Kalau gitu saya berangkat dulu yah udah ditunggu sama Papa didepan….
Mama : Silahkan jeng….
Setelah itu terlihat Bu Rini berjalan meninggalkan mama di ruang tamu dan tidak lama kemudian gue mendengar suara mobil Pak Kolim yang berjalan, sedangkan mama sepertinya justru menikmati sedotan bayi Bu Rini pada payudaranya karena terlihat mama menggigit bibirnya sendiri sambil pinggulnya yang bergoyang-goyang.
Kini terlihat mama menyenderkan tubuhnya di sofa sambil terus memberikan asi kepada bayinya Bu Rini yang begitu bersemangat menyusu pada mama, dan setelah cukup lama akhirnya gue melihat bayinya Bu Rini kini tengah terlelap dan mulai tidur sedangkan tidak lama kemudian terdengar suara mobil Pak Kolim yang kembali kerumah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka tidak jadi pergi kerumah orang tuanya karena balik dengan begitu cepat.
Kemudian tidak lama pintu depan rumah terbuka dan gue melihat sosok Pak Kolim yang masuk kedalam ruang tamu, mama sempat kaget ketika melihat Pak Kosim dari arah depan ruang tamu dan spontan langsung kembali memasangkan payudaranya kedalam kaitan BH miliknya, sedangkan Pak Kolim yang sempat terpana pada pemandangan barusan langsung berbicara kepada mama bahwa dia bertujuan untuk mengantarkan mama pergi ke kantor ketika mama telah selesai menyusui anak Bu Rini.
Raut wajah kaget mama kemudian berangsur normal dan setelah itu terlihat mama kembali mengancingkan kemejanya satu demi satu, dan setelah selesai mengancingkan kemejanya terlihat mama berniat menidurkan bayi Bu Rini namun sempat Pak Kolim menawarkan untuk mengantarnya lantas mama kemudian mengiyakan ajakan Pak Kolim dan mereka berdua berjalan ke lantai atas.
Karena mama dan Pak Kolim pergi ke lantai atas tadi membuat gue mau tak mau mencari akal untuk keatas hingga akhirnya gue menemukan tangga menuju balkon atas rumah milik Pak Kolim, dan setelah menaiki anak tangga gue melihat jendela kamar milik Pak Kolim dan Bu Rini dan setelah itu gue melihat dari bilik jendela apakah mama berada di kamar tersebut, dan ketika gue melihat di sebuah sudut ternyata mama tengah menaruh bayinya Bu Rini di sebuah keranjang bayi, setelah itu gue mendengar suara pintu kamar tersebut terkunci!